Kisah Misselling (Part II)

Hi Nice People!

Aku hadir mau berceloteh lagi soal Kisah Misselling. Ho ho ho..

Buat yang belum baca Part I nya, silahkan dibaca ada di sini,

Sedikit ringkasan mengenai Misselling, bagi yang belum pernah tau. Misselling itu menjual produk dengan cara yang salah, dilakukan semata-mata karena target atau untuk keuntungan diri sendiri. Jadi contohnya menjual produk tapi ada 'nipu' nya. (Lebih detilnya bisa baca di sini : Kisah Kelam Dunia Perbankan Part III)

Sebelum memulai kisah ini, aku bermaksud membekali teman-teman readers dengan istilah-istilah bunga dalam perbankan. Karena mungkin bagi beberapa orang, istilah ini akan terasa membingungkan. Aku bukan sok ngajarin loh ya :(
Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah agar memudahkan pemahaman dari Kisah Misselling kali ini.

Dalam dunia perbankan kita mengenal istilah Fix Rate, yakni pendapatan yang tetap, atau bunga yang tetap. Fix rate ini biasa didapat dari produk yang pasti-pasti aja, seperti deposito, tabungan, dan beberapa produk lainnya.

Lalu ada lagi istilah Bunga Nett dan Bunga Gross, ini omongan yang biasanya keterkaitan dengan pajak. Jadi Bunga yang diterima nasabah itu Nett (sudah potong pajak) atau Gross (belum potong pajak).

Pajak Bunga untuk tabungan dan deposito adalah 20% dari bunga yang kita dapatkan.
Misal, bank bilang bunga deposito 5% (itu gross), jadi masih harus potong pajak lagi.
Ada beberapa produk bank yang ga dipotong pajak lagi, seperti obligasi USD.

Okeh sekian pembekalan ilmunya ha ha ha. Yuk kita mulai celotehannya.

Aku teringat kisah salah seorang teman marketing yang menerima telepon dari nasabahnya, suaranya di loudspeaker, jadi aku bisa dengar jelas apa yang nasabah tanyakan.

Nasabah ini menelpon dengan tujuan menanyakan ada tidaknya program menarik yang menawarkan bunga yang bagus.

"Halo Wie, bisa kasih saya info produk yang bagus untuk saat ini ga? Saya kebetulan ada uang nganggur untuk beberapa bulan kedepan", begitu kira-kita nasabah memulai pembicaraan.

"Halo pak, kebetulan kalau deposito yang bulanan kita ada nih bunga di 5,75%. Kalau untuk tenor lain bisa 6.25%, tapi kita coba ajukan dulu ya, karena biasanya untuk nominal tertentu aja yang bisa diapprove untuk rate segitu", kata si marketing mencoba menjabarkan.

"Waduh kecil atuh Wie kalo cuma segitu, saya ditawarkan 8% soalnya, kamu ada yang lain ga?", nasabah kedengaran sambil membandingkan dengan penawaran yang dia dapatkan dari bank lain, sebelum menelpon ke teman ku.

Si marketing pun putar otak untuk memberikan alternatif produk, yang mungkin akan sesuai dengan keinginan nasabah. Proses memberikan alternatif produk kepada nasabah adalah hal yang baik, agar nasabah bisa memutuskan produk mana yang paling sesuai dengan dirinya.

"Oh kalo gitu gini aja pak, kalau deposito murni memang bunganya segitu maksimal yang bisa saya bantu untuk ajukan approvalnya. Tapi ada deposito lain nih yang bunganya bisa 15%, tapi ga boleh ditarik selama 5 tahun, terus ada setoran berkala 3 tahun pertama.", kata si marketing mencoba meringkas produknya.

"Wah gede tuh Wie, 15% Fix Rate ya?", si nasabah mulai tertarik.

"Iya pak, ini bunganya tuh Nett pak, jadi ga dipotong pajak lagi", kata si marketing.

---

Aku ga tau ending cerita mereka seperti apa. Aku tuh cuma gemes aja. Penjelasan produk yang sengaja maupun tidak sengaja diblurkan, penjelasan fitur produk yang tidak jelas, itu termasuk dalam MISSELLING.

Bagian mana yang ngeblur?

1. Produk deposito tidak pernah ada yang wajib setoran berkala dalam tempo tertentu. Itu bukanlah produk deposito.

2. Ketika penjelasan mengenai Fix Rate dan Bunga Nett, itu terasa sengaja diblurkan. Well, itu hal yang berbeda. Karena si nasabah itu menanyakan, apakah itu bunganya pasti 15%? Tapi malah dijawabnya, itu bunganya tidak potong pajak lagi.
Menurut ku, si marketing ini memanfaatkan keterbatasan kosakata yang nasabah pahami mengenai Fix dan Nett. Jawabannya ga nyambung, tapi kalau mendengar jawaban marketingnya, nasabah akan mengira si marketing mengiyakan pertanyaan nasabah.

"Wah gede tuh 15%, itu FIX RATE?"
"Iya pak, kalo ini BUNGAnya NETT pak, jadi ga bayar pajak lagi"

Jawaban yang bener tuh harusnya ndak gituuuuuu....................

Ih aku gemes.....

Penjelasan produk yang sebenarnya adalah :
1. Produk itu bukan produk deposito, melainkan asuransi.
2. Nasabah membayar premi selama 3 tahun pertama
3. Boleh ditarik di tahun ke-5
4. Nasabah mendapat proteksi selama 15 tahun
5. Nasabah akan dikenakan berbagai macam biaya, contoh biaya akuisisi, biaya pemeliharaan polis, biaya admin, biaya asuransi

Lantas apa yg 15%? Okeh aku jelaskan :
1. Potensi pendapatan mencapai 15%, tergantung kondisi pasar, karena dana yang nasabah setorkan dalam bentuk premi, ada sebagian yang disimpan dalam kantong investasi. Jadi ini TIDAK FIX RATE, karena ada potensi jauh lebih rendah dari 15%
2. Dan pendapatan itu tidak dipotong pajak lagi alias Nett, itu betul (Nett atau tidak, itu biasanya tergantung produk lagi)

Macam-macam jenis orang di dunia ini. Ada yang memang baik. Ada yang jahat.
Ada yang BAIK jadi JAHAT karena TARGET. Ha ha ha ha ha ........

Udah ya ceritanya, aku gemes kalo teringat masa lalu.
Oh ya, itu nama temen ku yang marketing udah disamarkan koq, don't worry be happy!

Thank you, Nice People!

Comments